Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora), Adhyaksa Dault mengaku tak bisa berbuat banyak atas pembatalan secara sepihak yang dilakukan tim Manchester United (MU) ke Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (20/7).

Pihaknya mengaku sudah memperjuangkan dengan PSSI tapi dari pihak MU sendiri menganggap pembatalannya lebih karena takut kalau keamanan pemainnya terancam.

"Ledakan itu ternyata sebuah bom, bukan gas atau apa yang meledak. Kalau hanya ledakan gas, kita bisa mengusahakan kalau itu kecelakaan biasa. Tapi kalau bom, terserah mereka yang tak percaya pada kita," ujarnya seusai mendengar kabar MU gagal ke Indonesia, Jumat (17/7) sore.

Sebelumnya Menegpora berharap kejadian yang menimpa hotel yang menjadi tempat tim nasional dan MU menginap itu adalah bukan bom, tapi kecelakaan karena gas bocor. Namun dalam penyelidikan terakhir bom terkait karena bunuh diri sehingga ada unsur kesengajaan.

Sir Alex Ferguson, manajer MU membatalkan kunjungan ke Indonesia, karena dianggap jalan terbaik. Alasannya, karena harus melindungi para pemainnya. Dia juga menyesalkan tidak jadi ke Indonesia yang banyak penggemarnya.

Namun demikian, Menegpora berharap kejadian ini tidak berimbas pada pertandingan-pertandingan Internasional lain dimana Indonesia kebetulan sebagai tuan rumah. Termasuk balap mobil A1GP yang direncanakan seri pertamanya akan berlangsung di Sirkuit Lippo Karawachi, September mendatang. (*)