Manusia dan Keindahan

A .Latar Belakang

Berbicara tentang makna dari manusia, maka tidak akan habis pembahasannya sebab pembahasan ini sangatlah kompleks dan belum ada manusia yang dapat menjawab tentang substansi manusia. Berbagai pendapat yang dilontarkan oleh beberapa ilmuwan mengenai manusia, ternyata beelum ada yang mampu menjawa seluruh substansi manusia. Sebagai contoh; teori evolusi darwin dalam buku “On The Origin Of Species” (terbit tahun 1959 di Inggris) mengatakan tentang sebuah teori asal usul species melelui seleksi alam dan bertahannya ras-ras yang beruntung dalam mempertahankan hidup. Teori ini memberikan acuhan bahwa manusia adalah keturunan kera. Kemudian teori darwinisme tersebut diteliti kembali oleh P.P Grasse guna mencari kebenaran teori tersebut. Dan ternyata dalam bukunya yang berjudul “L’homme Accusation” (manusia sebagai tertuduh) tidak terbukti bahwa manusia merupakan keturunan dari kera. Akhirnya hanya Al qur’anlah yang mampu manjawab makna dari manusia secara komprehensif. Sehingga makna manusia menurut al qur’an adalah suatu mahluk yang diciptakan oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya,dan diciptakan dari air yang terpancar dari antara tulang punggung laki-laki dan tulang dada perempuan ,dengan satu tujuan yaitu menyembah (beribadah) allah Dari pengertian diatas jelaslah sudah arti dari manusia, dimana manusia adalah mahluk paling baik dalam hal bentuknya karena tidak ada mahluk dhahir lain di dunia ini yang bentuknya sebaik manusia. Manusia diciptakan dari air yang terpancar dari antara tulang punggung lelaki dan tulang dada perempuan, hal ini jelas karena adanya seorang anak tidak lepas dari hubungan biologis antara laki-laki yang menghasilkan sperma dan perempuan yang menghasilkan ovum. Pertemuan sperma dan ovum inilah yang menyebabkan lahirnya manusia baru. B. Tujuan Adapun tujuan dari pembahasan kali ini yaitu : · Dapat memahami tentang apa arti keindahan. · Mengetahui berbagai jenis bentuk dari keindahan. · Dapat mengetahui hubungan keindahan dengan manusia. · Tidak terjerumus dalam keindahan yang menyesatkan yang membuat kita memujanya, padahal yang harus kita puja adalah Tuhan Yang Maha Esa.




B.Masalah
Dalam penjelasan kali ini kita akan membahas mengenai hal tentang keindahan dan semua kompleksitasnya adalah bagaimana dia mampu untuk memahami dirinya lalu dia mampu untuk memahami orang lain. Bagaimana dia menerapkan ilmu-ilmu kehidupan tentang keindahan yang dimilikinya. Oleh karena itu hal ini sangant menarik sekali untuk dibahas. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas, antara lain: a. Apakah pengertian umum dari keindahan? b. Apa saja jenis – jenis pengertian keindahan? c. Mengapa manusia menciptakan keindahan? d. Apa hubungannya manusia dan keindahan? e. Bagaimana cara mengetahui keindahan? Mungkin dalam benak anda sudah sering mendenganya dalam kehidupan bermasyarakat.Dalam makalah ini kami akan menjelaskan lebih luas dan sesuai dengan pakar-pakar yang berkomperten dalam hal Sosial Budaya.Kami juga menambahkan materi-materi dari internet sehingga menambah intisari makalah kami. Dalam kehidupan bermayarakat sendiri sering terjadi polemik tentang keindahan ini.dimana dalam masyarakat itu sendiri sering berbenturan dengan prinsip-prinsip yang mereka pegang.dimana setiap golongan memiliki cara berfikir berbedan dan prinsip yang kuat.Seperti yang terjadi pada bangsa barat (eropa) dan Bangsa timur (Asia).

C.Pembahasan.
Pengertian Keindahan Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indahl, pemandangari alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman, ta13nan, perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Menurut The Liang Gie dalam bukunya "G,a-ris Besar Estetik" (Filsafat Keindahan) dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata "beautiful", Perancis "beau", Italia dan Spanyol "bello", kata-kata itu ber asal dari- bahasa Latin "bellum". Akar katanya adalah ''bonum" yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi' ''bonellum'' dan terakhir dipendekkan sehingga ditulis "bellum". Selain itu menurut luasnya dibedakan pengertian: 1. Keindahan dalam arti luas. Selanjutnya The Liang Gie menjelaskan.bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan. Misalnya Plato menyebut watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan. . Jadi pengertian yang seluas-Iuasnya meliputi : · keindahan seni · keindahan alam · keindahan moral · keindahan intelektual. 2. Keindahan dalam arti estetik murni. Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetik seorang dalam hubungannya dellgan se:gala sesuatu yang diserapnya. 3. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan. Keindahan dalam arti yang terbatas, me~punyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut bendabenda yang dapat -diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna. keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengarnat. b. Nilai estetik Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang Gie menjelaskan bahwa, pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Dalam ''Dictionary of Sociology and Related Science" diberikan rumusan tentang nilai sebagai berikut : '"The believed Capacity of any object to saticgy a human desire. The Quality of any object which causes it be of interest to an individual or a group" (Kemampuan yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat memuaskan keinginan manusia. Sifat dari suatu benda yang menarik minat seseorang atau suatu kelompok). Hal itu berarti, bahwa nilai adalah semata-mata adalah realita psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada hendaknya itu sendiri. Nilai itu (oleh orang) dianggap terdapat pada suatu benda sampai terbukti letak kebenarannya. Nilai itu ada yang membedakan antara nilai sub yektif dan obyektif,Tetapi penggolongan yang penting ialah: - Nilai ekstrinsik Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya ("instrumental! Contributory value"), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu contohnya :Puisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik - Nilai intrinsik Nilai intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri. Contohnya : pesan puisi yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut nilai intrinsik . B. Pengelompokan-pengelompokan pengerian keindahan dilihat dari beberapa persepsi tentang keindahan berikut ini : 1. Keindahan adalah sesuatu yang rnendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat (Tolstoy); 2. Keindahan adalah keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sarna lain, atau dengan keseluruhan itu sendiri. Atau, beauty is an order of parts in their manual relations and in their relation to the whole (Baumgarten). 3. Yang indah hanyalah yang baik. Jika belum baik ciptaan itu belurn indah. Keindahan harus dapat memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan-ciptaan yang amoral tidak bisa dikatakan indah, karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral (Sulzer). 4. Keindahan dapat terlepas sarna sekali dari kebaikan (Winehelmann). 5. Yang indah adalah yang rnemiliki proporsi yang harmonis. Karena proporsi yang harrnonis itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan. Jadi, yang indah adalah nyata dan yang nyata adalah yang baik (Shaftesbury). . 6. Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang (Hume). 7. Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang, dan itu adalah yang dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak memberikan pengalaman yang menyenangkan (Hemsterhuis). Dengan melihat demikian beragamanya pengertian keindahan, dan kita harus percaya bahwa yang di atas itu hanyalah sebagian kecil, boleh jadi akan rnengeeewakan kita yang menuntut adanya satu pengertian yang tunggal tapi yang memuaskan. Namun demikian, dari berbagai pengertian yang ada, sebenarnya, kita bisa menempatkannya dalam kelompok-kelompok pengertian tersendiri, Pengelompokan-pengelompokan yang bisa kita buat adalah sebagai berikut : 1. Pengelompokan pengertian keindahan berdasar pada titik pijak atau landasannya. Dalam hal ini ada dua pengertian keindahan, yaitu yang bertumpu pada obyek dan subyek, Yang pertama, yaitu keindahan yang obyektif, adalah keindahan yang memang ada pada obyeknya sementara kita sebagaimana mestinya. Sedang yang kedua; yang disebut keindahan subyektif; adalah keindahan yang biasanya ditinjau dari segi subyek yang melihat dan menghayatinya. Di sini keindahan diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menimbulkan rasa senang pada diri si penikmat dan penghayat (subyek) tanpa dicampuri keinginan-keinginan yang bersifat praktis, atau kebutuhan·kebutuhan pribadi si penghayat. 2. Pengelompokan pengertian keindahan dengan berdasar pada cakupannya. Bertitik tolak dari landasan ini kita bisa membedakan antara keindahan sebagai kualitas abstrak dan keindalan sebagai sebuah bcnda tertentu yang memang indah. Perbedaan semacam ini lebih tampak, misalnya dalam penggunaan bahasa Inggris yang mengenalnya istilah beauty untuk keindahan yang pertama, dan istilah The Beautiful untuk pengertian yang kedua, yaitu benda atau hal·hal tertentu yang memang indah. 3. Pengelompokan pengertian keindahan berdasar luas-sempitnya. Dalam pengelompokan ini kita bisa membedakan antara pengertian keindahan dalam arti luas, dalam arti estetik murni, dan dalam arti yang terbatas. Keindahan dalam arti luas, menurut The Liang Gie, mengandung gagasan tentang kebaikan. Untuk ini bisa dilihat misalnya dari pemikiran Plato, yang menyebut adanya watak yang indah dan hukum yang indah: Aristoteles yang melihat keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan Dari apa yang dikemukakan di atas, ada hal bisa kita petik, yaitu: Pertama, keindahan menyangkut persoalan filsafati, sehingga jawaban terhadap apa itu keindahan sudah barang tentu bisa bermacam-macam. Kedua, keindahan sebagai pengertian mempunyai makna yang relatif, yaitu sangat tergantung kepada subyeknya. Pengertian keindahan tidak hanya terbatas pada kenikmatan penglihatan semata-mata, tetapi sekaligus kenikmatan spiritual. Itulah sebabnya Al-Ghazali memasukkan nilai-nilai spiritual, moral dan agama sebagai unsur-unsur keindahan, di samping sudah . barang. tentu unsur-unsur yang lain. C. Alasan Manusia Mencipta Keindahan Keindahan itu pada dasamya adalah alamiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu artinya wajar, tidak herlebihan tidak pula kurang. Kalau pelukis wanita lebih cantik dari keadaan yang sebenarnya, justru tidak indah. Karena akan ada ucapan "lebih cantik dari warna aslinya". Bila ada pemain drama yang berlebihlebihan, misalnya marah dengan meluap-Iuap padahal kesalahan kecil, atau karena kehilangan sesuatu yang tak berharga kemudian menangis meraung-raung, itu berarti tidak alamiah. Maka keindahan berasal dari kata indah berarti bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Benda yang mengandung keindahan ialah segala hasil seni dan alam semesta ciptaan Tuhan. Sangat luas kawasan keindahan bagi manusia. Karena itu kapan, di mana, dan siapa saja dapat menikmati keindahan. D. Hubungan manusia dan keindahan manusia memiliki lima komponen yang secara otomatis dimiliki ketika manusia tesebut dilahirkan. Ke-lima komponen tersebut adalah nafsu, akal, hati, ruh, dan sirri (rahasia ilahi). Dengan modal yang telah diberikan kepada manusia itulah (nafsu, akal dan hati) akhirnya manusia tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu yang disebut dengan keindahan. Dengan akal, manusia memiliki keinginan-keinginan yang menyenangkan (walaupun hanya untuk dirinya sendiri) dalam ruang renungnya, dengn akal pikiran manusia melakukan kontemplasi komprehensif guna mencari niolai-nilai, makna, manfaat, dan tujuan dari suatu penciptaan yang endingnya pada kepuasan, dimana kepuasan ini juga merupakan salah satu indikator dari keindahan. Akal dan budi merupakan kekayaan manusia tidak dirniliki oleh makhluk lain. Oleh akal dan budi manusia memiliki kehendak atau keinginan pada manusia ini tentu saja berbeda dengan "kehendak atau keinginan" pada hewan karena keduanya timbul dari sumber yang berbeda. Kehendak atau keinginan pada manusia bersumber dari akal dan budi, sedangkan kehendak atau keinginan pada hewan bersumber dari naluri. Sesuai dengan sifat kehidupan yang menjasmani dan merohani, maka kehendak atau keinginan manusia itu pun bersifat demikian. Jumlahnya tak terbatas. Tetapi jika dilihat dari tujuannya, satu hal sudah pasti yakni untukmenciptakan kehidupan yang menyenangkan, yang memuaskan hatinya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa "yang mampu menyenangkan atau memuaskan hati setiap manusia itu tidak lain hanyalah sesuatu yang "baik", yang "indah". Maka "keindahan pada hakikatnya merupakan dambaan setiap manusia; karena dengan keindahan tu itu manusia merasa nyaman hidupnya. Melalui suasana . keindahan itu perasaan "(ke) manusia (annya)" tidak terganggu. Dengan adanya keinginan-keinginan tersebut, manusia menggunakan nafsunya untuk mendorong hasrat atau keinginan yang dipikirkan atau direnungkan oleh sang akal tadi agar bisa terrealisasikan. Ditambah lagi dengan anugrah yang diberikan-Nya kepada kita (manusia) yakni berupa hati, dimana dengan hati ini manusia dapat merasakan adanya keindahan, oleh karena itu manusia memiliki sensibilitas esthetis. Selain itu manusia memang secara hakikat membutuhkan keindahan guna kesempurnaan pribadinya. Tanpa estetika manusia tidak akan sempurna, Karena salah satu unsur dari kehidupan adalah estetika. Sedang manusia adalah mahluk hidup, jadi dia sangat memerlukan estetika ini. E. Cara-cara untuk mengetahui suatu keindahan 1.Renungan Renungan berasal dari kata renunag, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya satu sarna lain berbeda, meskipun obyek yang direnungkan sama, lebih pula apabila obyek renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkan itu bergantung kepada obyek dan subyek. . Renungan atau pemikiran yang dibahas dalam makalah ini ialah yang berhubungan dengan keindahan. Setiap hasil seni lahir dari hasil renungan. Tanpa direnungkan hasil seni tidak mencapai keindahan. Renungan atau pemikiran yang berhubungan dengan keindaban atau periciptaan keindahan didasarkan atas tiga macam teoritialah teori pengungkapan, teori metafisika, dan teori psikologis. 2.Keserasian Keserasian berasal dari kata serasi-serasi dari kata dasar rasi artinya cocok , sesuai, atau kena benar. Kata cocok sesuai atau kena mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang. Karena itu, dalam keindahan itu, sebagian besar ahli pikir menjelaskan, bahwa keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualita/pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal; Kualita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symetry), keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast). Selanjutnya dalam hal keindahan itu dikatakan tersusun dari. berbagai keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk dan kata-kata. Tetapi ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengamat. Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah. Karena itu sebagian ahli pikir berpendapat, bahwa keindahan ialah sejumlah kualita pokok tertentu yang terdapat pada suatuhal. 3.Kehalusan Kehalusan berasal dari kata halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus, kesopanan dan atau keadaban. Halus itu berarti suatu sikap manusia dalam pergaulan baik dalam masyarakat kecil maupun dalam masyarakat luas. Sudah tentu sebagai lawannya ialah sikap kasar atau sikap orang-orang yang sedang emosi, bersikap sombong, bersikap kaku sikap orang yang sedang bermusuhan. Oleh karena itu kehalusan dapat menunjukan nilai keindahan seseorang dan sikap kasar bisa mengurangi nilai keindahan dari seseorang.

D. Kesimpulan
Dari uraian-uraian diatas jelaslah sudah pembahasan tentang “manusia dan keindahan” dimana manusia adalah mahluk yang diciptakan dengan sebaik-baiknya bentuk sehingga manusia sendiri bisa dikatakan sebagai sesuatu yang memiliki keindahan. Sedang keindahan adalah segala sesuatu yang dapat memdatangkan rasa senang. Hubungannya dengan manusia adalah hubungan yang sangat erat dan tidak akan dapat dipisahkan dengan apapun. Manusia tanpa keindahan, maka hidupnya tidak akan sempurna sebab salah satu unsur dari kehidupan adalah kdanya keindahan. Keindahan tanpa manusia adalah sesuatu yang mustahil karena yang bisa merasakan adanya keindahan hanyalah manusia.