Menjalankan Puasa Ketika Hamil

Panduan dan Pertimbangan Penting

Puasa merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam, tetapi ada kondisi-kondisi tertentu di mana seorang muslim diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Salah satunya adalah saat seorang wanita sedang hamil. Meskipun puasa tetap dianjurkan bagi wanita hamil yang mampu melakukannya tanpa membahayakan diri atau janinnya, namun ada pertimbangan khusus yang harus dipahami dan diikuti. Berikut adalah panduan serta pertimbangan penting yang perlu diperhatikan bagi wanita hamil yang ingin menjalankan puasa:


Pertimbangan Kesehatan

Kesehatan ibu dan janin adalah prioritas utama yang harus dipertimbangkan. Wanita hamil perlu berkonsultasi dengan dokter atau bidan untuk mengevaluasi kondisi kesehatan mereka sebelum memutuskan untuk berpuasa. Dokter akan memberikan nasihat yang berdasarkan kondisi kesehatan individu dan memberikan rekomendasi apakah berpuasa akan aman atau tidak bagi ibu hamil tersebut.


Trimester Kehamilan

Pertimbangkan trimester kehamilan saat memutuskan untuk berpuasa. Pada trimester pertama, banyak wanita mengalami mual dan muntah yang berat, sehingga berpuasa dapat menambah risiko dehidrasi dan kekurangan nutrisi. Pada trimester kedua, kondisi kesehatan biasanya lebih stabil, tetapi tetap perlu memperhatikan kesehatan dan kenyamanan ibu hamil. Pada trimester ketiga, berat badan janin mulai bertambah dan kondisi ibu hamil mungkin lebih sulit, sehingga berpuasa dapat menjadi lebih berisiko.


Alternatif untuk Berpuasa

Jika berpuasa dianggap tidak aman atau berisiko bagi kesehatan ibu hamil atau janinnya, Islam memperbolehkan untuk menggantinya dengan membayar fidyah (penebusan). Fidyah merupakan pembayaran yang diberikan sebagai ganti dari puasa yang tidak dapat dilaksanakan karena alasan kesehatan. Jumlah fidyah yang harus dibayar biasanya setara dengan harga makanan pokok untuk satu hari berpuasa dan dapat disalurkan kepada orang yang membutuhkan.


Nutrisi dan Hidrasi

Bagi wanita hamil yang tetap memutuskan untuk berpuasa, penting untuk memperhatikan asupan nutrisi dan hidrasi. Pastikan untuk mengonsumsi makanan bergizi dan minum air yang cukup saat sahur dan berbuka. Hindari makanan dan minuman yang berlemak, berminyak, atau tinggi gula. Jaga agar asupan nutrisi tetap seimbang untuk mendukung kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin.


Istirahat yang Cukup

Istirahat yang cukup juga penting selama bulan Ramadan, terutama bagi wanita hamil. Pastikan untuk mendapatkan tidur yang cukup di malam hari dan luangkan waktu untuk istirahat di siang hari jika diperlukan. Hindari aktivitas yang berat atau melelahkan yang dapat meningkatkan risiko kelelahan dan stres pada tubuh.


Kesimpulan

Menjalankan puasa saat hamil adalah keputusan yang harus dipertimbangkan dengan matang, dengan memperhatikan kondisi kesehatan individu dan nasihat dari tenaga medis yang kompeten. Kesehatan ibu dan janin harus menjadi prioritas utama, dan jika berpuasa dianggap berisiko, maka ada alternatif yang diperbolehkan dalam Islam. Yang terpenting adalah menjaga kesehatan dan keselamatan diri sendiri serta janin, sambil tetap memelihara spiritualitas dan ibadah selama bulan suci Ramadan.

Upaya Menuju Lingkungan Pendidikan yang Aman dan Berdaya

Upaya Menuju Lingkungan Pendidikan yang Aman dan Berdaya

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kepribadian generasi muda. Namun, seperti halnya institusi pendidikan lainnya, pondok pesantren juga tidak luput dari masalah kekerasan yang bisa terjadi di lingkungannya. Kekerasan dalam bentuk apapun, baik fisik, verbal, psikologis, atau pun seksual, merupakan ancaman serius terhadap perkembangan peserta didik dan integritas lembaga itu sendiri. Oleh karena itu, langkah-langkah konkret dan terarah diperlukan untuk mencegah serta menanggulangi kekerasan di lingkungan pondok pesantren di Kediri, Jawa Timur.

1. Penguatan Pembinaan Moral dan Etika

Penguatan pembinaan moral dan etika merupakan fondasi utama dalam menanggulangi kekerasan di lingkungan pondok pesantren. Pesantren harus menanamkan nilai-nilai kesantunan, keadilan, empati, dan toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Kepala pesantren, kyai, dan para pengajar harus menjadi teladan dalam perilaku dan sikap, sehingga peserta didik dapat mencontoh dan mempraktikkan nilai-nilai tersebut dalam interaksi sehari-hari.

2. Pendidikan Kesadaran tentang Kekerasan

Pendidikan tentang kekerasan, baik itu melalui pelatihan, seminar, maupun pembelajaran formal, perlu ditingkatkan di dalam pesantren. Peserta didik perlu diberi pemahaman yang jelas tentang apa itu kekerasan, berbagai bentuk kekerasan yang mungkin terjadi, serta dampak negatifnya baik bagi korban maupun pelaku. Dengan pemahaman yang baik, diharapkan peserta didik dapat lebih peka terhadap tindakan-tindakan yang berpotensi menyakiti orang lain.

3. Implementasi Sistem Pengawasan dan Penanganan Konflik

Pesantren perlu memiliki sistem pengawasan yang ketat terhadap interaksi antar peserta didik dan staf pengajar. Pengawasan ini dapat meliputi pemantauan kegiatan sehari-hari, termasuk penggunaan media sosial, dan penugasan pengasuh yang bertugas untuk mengawasi interaksi sosial. Selain itu, penting juga untuk memiliki mekanisme penanganan konflik yang efektif dan adil, sehingga konflik yang muncul dapat diselesaikan dengan baik sebelum berujung pada kekerasan.

4. Pelatihan Penanganan Konflik dan Keterampilan Komunikasi

Pihak pengelola pesantren perlu menyelenggarakan pelatihan secara berkala tentang penanganan konflik dan keterampilan komunikasi bagi staf pengajar dan pengasuh. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi, mencegah, dan menangani konflik secara konstruktif, sehingga tidak berkembang menjadi kekerasan.

5. Peningkatan Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat

Orang tua dan masyarakat sekitar pesantren juga memiliki peran penting dalam menanggulangi kekerasan. Diperlukan kerjasama yang erat antara pesantren dengan orang tua peserta didik untuk saling mendukung dalam pembentukan karakter anak-anak. Selain itu, masyarakat sekitar pesantren juga perlu dilibatkan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kekerasan, sehingga tercipta lingkungan yang aman dan mendukung bagi perkembangan peserta didik.

Kesimpulan

Kekerasan di lingkungan pondok pesantren merupakan masalah serius yang perlu ditangani secara tegas dan komprehensif. Melalui penguatan pembinaan moral, pendidikan kesadaran, implementasi sistem pengawasan, pelatihan penanganan konflik, serta keterlibatan orang tua dan masyarakat, diharapkan lingkungan pondok pesantren di Kediri, Jawa Timur, dapat menjadi tempat yang aman, nyaman, dan mendukung bagi pendidikan dan pembentukan karakter generasi muda yang berkualitas. Dengan demikian, pondok pesantren dapat terus berperan sebagai lembaga pendidikan yang membangun bangsa dan membawa perubahan positif bagi masyarakat.

PENERAPAN SLOGAN K3L

PENERAPAN SLOGAN K3L 



Mari kita pahami terlebih dahulu  Apa itu K3L? K3L adalah singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta lingkungan. K3L mencakup serangkaian praktik, prosedur, dan kebijakan untuk memastikan bahwa lingkungan kerja aman,  sehat & lestari.

 1. Pendahuluan

    perusahan anda bukan hanya tempat kerja, tetapi juga menjadi lingkungan kedua bagi anda ,dalam kita menuju sukses bersama. Tidak boleh kita lupakan pentingnya menjaga keselamatan diri, kesehatan, dan menjalankan tugas-tugas  dengan penuh tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.

 

2. Keselamatan: Investasi di Masa Depan

    Keselamatan bukanlah hal yang bisa diabaikan, keselamat adalah kebutuahan kita bersama. Setiap tindakan yang kita ambil di tempat kerja berpotensi membahayakan diri sendiri atau rekan kerja lainnya. Mulai dari pemakaian alat pelindung diri hingga pemahaman terhadap prosedur keselamatan, semuanya adalah investasi untuk masa depan yang lebih aman.

 

3. Kesehatan: Modal Utama Produktivitas

    Kesehatan bukan hanya menjadi kebutuhan pribadi, tetapi juga menjadi modal utama produktivitas di tempat kerja. Penting untuk menjaga pola makan yang sehat, cukup  beristirahat tidak begadang, dan menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala baik fisik maupun mental  karena Kesehatan karyawan adalah aset berharga perusahaan. Sebagai contoh menghindari mengonsumisi minuman beralkohol secara berlebihan , berjudi dan menghabiskan waktu ditempat hiburan malam yang berkaibat pada kelelahan fisik serta mental di keesokan harinya sehingga terjadi penurunan Produktivitas

    semoga kedepan  perusahaan anda bisa melaksanakan program pemeriksaan  kesehatan, penyuluhan, pelatihan keselamatan secara berkala serta pembagian susu dengan protein tinggi , makanan bergizi seimbang bagi pekerja lapangan maupun seluruh karyawan.

 

4. Kelestarian Lingkungan: Tugas Kita Bersama .

    Sebagai bagian dari lingkungan ini, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian lingkungan. Reduksi limbah, efisiensi energi,  Seperti mematikan travo, lampu & AC yang tidak digunakan penerapan praktik ramah lingkungan itu upaya kecil yang dapat memberikan dampak besar terhadap bumi tempat kita tinggal.

 

5. Aksi Nyata: 

    Mari kita lakukan aksi nyata penerapan K3L perusahaan anda seperti penerapan permit kerja meliputi permit kerja panas ,permit kerja di ruang tertutup dan risk assement. dimana permit  sudah di pastikan bersama antara SPV incharge dan diterbitkan oleh safety officer maupun pimpinan proyek .

Selanjutnya perusahaan anda idealnya menyediakan acces kerja seperti acces scaffoling, cleaning tanki , gas monitoring, penyediaan body harness dan lain sebagainya untuk rekan-rekan sekalian gunakan.

    Inilah saatnya kita berkolaborasi untuk menciptakan perubahan positif ,bekerjalah dengan hati apabila ada pekerjaan yang tidak benar terkait safety maupun prosedur keja segera di laporkan atau di tindak , jangan di biarkan karena hal tersebut bisa membahayakan. Pelaksanaan  proyek-proyek atau docking kapal yang keberlanjutan saat ini adalah bukti nyata komitmen kita bersama terhadap K3L.

 

6. Penutup: 

    komitmen bersama untuk membangun masa depan yang lebih baik di perusahaan anda.  Bekerjalah dengan hati serta peduli dengan situasi di lingkungan kerja kita dengan menjaga Keselamatan, Kesehatan, dan Kelestarian Lingkungan, menciptakan tempat kerja yang aman dan produktif, tetapi juga mewariskan lingkungan yang lestari kepada generasi mendatang.

    Mari bersama-sama menjadi agen penerapan  K3L di perusaan anda dan Semoga dapat memberikan  dorongan untuk mewujudkan budaya Keselamatan, Kesehatan, dan Kelestarian Lingkungan di lingkungan kerja.

 

Mendorong Inovasi di Dunia Propulsi Kapal dengan Voith Schneider Propeller (VSP)

    Dalam dunia propulsi kapal, teknologi terus berkembang untuk menciptakan solusi yang lebih efisien, andal, dan serbaguna. Salah satu inovasi penting dalam hal ini adalah Voith Schneider Propeller (VSP), yang telah memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan manuverabilitas dan performa kapal. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan prinsip kerja VSP, manfaatnya, dan berbagai aplikasi yang relevan.



Prinsip Kerja VSP


Voith Schneider Propeller adalah jenis propeller khusus yang terdiri dari serangkaian bilah yang dapat berputar 360 derajat di sekitar poros vertikal. Setiap bilah propeller ini dapat menghasilkan dorongan dalam segala arah dan sudut, memberikan kontrol yang luar biasa terhadap kapal. Hal ini memungkinkan kapal untuk bermanuver dengan kebebasan penuh, termasuk gerakan lateral, rotasi, dan pergeseran diagonal.


Berbeda dengan propeller konvensional yang memiliki kemampuan terbatas dalam hal manuverabilitas, VSP dapat menghasilkan dorongan ke segala arah tanpa perlu mengubah posisi atau sudut kapal. Setiap bilah propeller VSP dapat menghasilkan gaya dorong vertikal atau horisontal tergantung pada sudut rotasi. Kombinasi gaya dorong dari berbagai bilah propeller memberikan kontrol yang presisi dan instan atas gerakan kapal.


Manfaat Voith Schneider Propeller


1. Manuverabilitas yang unggul: VSP memberikan manuverabilitas yang tak tertandingi, memungkinkan kapal untuk melakukan gerakan kompleks dengan mudah dan cepat. Ini sangat penting dalam situasi seperti bermanuver di sekitar pelabuhan yang padat atau saat memasuki atau keluar dari dok.


2. Stabilitas dan kontrol tinggi: Kemampuan VSP untuk menghasilkan dorongan lateral dan diagonal memungkinkan kapal untuk menjaga stabilitas dan kontrol yang optimal. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko tabrakan dan kecelakaan, serta memastikan keselamatan dan keandalan kapal.


3. Peningkatan efisiensi: VSP memungkinkan kapal untuk mencapai efisiensi pelayaran yang lebih tinggi. Dengan kemampuannya untuk mengubah arah dan intensitas dorongan dengan cepat, VSP memungkinkan kapal untuk mengurangi waktu perjalanan dan konsumsi bahan bakar, serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional.


Aplikasi VSP


Voith Schneider Propeller memiliki berbagai aplikasi di berbagai jenis kapal, termasuk:


1. Kapal penumpang dan feri: VSP digunakan dalam kapal penumpang dan feri untuk memastikan manuverabilitas yang tinggi, memberikan keamanan dan kenyamanan kepada penumpang, serta mengurangi waktu pelayaran.


2. Kapal pemadam kebakaran: VSP sangat cocok untuk kapal pemadam kebakaran karena kemampuannya untuk bermanuver dengan cepat dan presisi di


 sekitar area kebakaran, memungkinkan operasi pemadaman yang lebih efektif dan efisien.


3. Kapal keruk dan kapal konstruksi: VSP digunakan dalam kapal keruk dan kapal konstruksi untuk membantu dalam tugas pemuatan dan pembongkaran, serta operasi konstruksi di sekitar perairan yang sempit.


4. Kapal riset dan penjelajah: VSP digunakan dalam kapal riset dan penjelajah untuk memberikan manuverabilitas yang tinggi dan kontrol yang akurat dalam menjelajahi dan memetakan perairan yang sulit dijangkau.


Dengan inovasinya yang terus berkembang, Voith Schneider Propeller terus menjadi pilihan populer di industri maritim. Keunggulannya dalam manuverabilitas, stabilitas, dan efisiensi memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan dan kesuksesan di dunia propulsi kapal.

Ship Knowledge A Modern Encyclopedia

 Buku "Ship Knowledge: A Modern Encyclopedia" adalah sebuah ensiklopedia modern yang menyajikan pengetahuan yang luas tentang kapal. Berikut adalah simpulan tentang buku tersebut:


1. Isi yang Komprehensif: Buku ini menghadirkan informasi yang sangat lengkap dan mendalam tentang segala hal yang berhubungan dengan kapal. Mulai dari sejarah kapal, jenis kapal, struktur kap navigasial, sistem, peralatan pelayaran, hingga prosedur keselamatan di laut.


2. Tertulis dengan Jelas: Penjelasan dalam buku ini ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami dan jelas. Hal ini memudahkan pembaca yang mungkin memiliki berbagai tingkat pengetahuan tentang kapal untuk memahami materi yang disajikan.


3. Ilustrasi dan Gambar yang Menarik: Buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi dan gambar-gambar yang mendukung penjelasan teks. Hal ini membantu pembaca untuk memvisualisasikan konsep dan komponen kapal dengan lebih baik.


4. Mengikuti Perkembangan Terkini: Ensiklopedia ini dirancang untuk mencakup perkembangan terkini dalam dunia pelayaran. Hal ini memastikan bahwa pembaca mendapatkan informasi yang mutakhir dan relevan tentang teknologi, regulasi, dan tren terbaru dalam industri kapal.


5. Referensi yang Berguna: Buku ini dapat berfungsi sebagai referensi yang sangat berguna bagi para profesional di industri maritim, pelaut, mahasiswa, dan siapa saja yang memiliki minat dalam kapal dan navigasi. Informasi yang diberikan dapat digunakan sebagai sumber acuan atau panduan praktis dalam pekerjaan sehari-hari.


Secara keseluruhan, "Ship Knowledge: A Modern Encyclopedia" adalah sumber pengetahuan yang komprehensif, mudah dipahami, dan relevan tentang kapal dan navigasi. Buku ini membantu pembaca untuk memahami berbagai aspek kapal, memperbarui pengetahuan mereka, dan menjadi sumber referensi yang berharga dalam dunia maritim.

Menghadapi Ancaman Api dengan Bijak

Menghadapi Ancaman Api dengan Bijak

Kebakaran adalah bencana yang dapat terjadi di mana saja, baik di rumah, gedung, hutan, atau bahkan di tempat umum. Api memiliki potensi merusak yang besar dan dapat menyebabkan kerugian jiwa, harta benda, serta lingkungan. Oleh karena itu, penanggulangan kebakaran merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga keselamatan kita. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa langkah penting dalam penanggulangan kebakaran.



1. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat

Penanggulangan kebakaran harus dimulai dengan pendidikan dan kesadaran masyarakat. Penting bagi setiap individu untuk mengetahui bahaya kebakaran, cara mencegahnya, dan tindakan yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran. Kampanye publik, pelatihan, dan program keselamatan di sekolah, kantor, dan komunitas harus ditingkatkan untuk memastikan bahwa semua orang memiliki pengetahuan yang cukup tentang penanggulangan kebakaran.


2. Perencanaan dan Persiapan

Setiap rumah, gedung, atau tempat kerja harus memiliki perencanaan dan persiapan yang baik dalam menghadapi kebakaran. Hal ini termasuk pemasangan peralatan pemadam kebakaran seperti fire extinguisher, sprinkler, dan detektor asap. Selain itu, jalur evakuasi yang jelas dan mudah diakses harus ditandai dengan jelas, dan latihan evakuasi rutin harus dilakukan untuk memastikan bahwa semua orang tahu apa yang harus dilakukan saat terjadi kebakaran.


3. Reaksi Cepat dan Panggilan Darurat

Jika terjadi kebakaran, reaksi cepat sangat penting. Setiap orang harus tahu cara menggunakan alat pemadam kebakaran yang ada di sekitarnya dan harus melaporkan kebakaran secepat mungkin kepada petugas pemadam kebakaran melalui panggilan darurat. Panggilan darurat harus menyediakan informasi yang jelas dan akurat tentang lokasi kebakaran serta situasi yang sedang terjadi.


4. Evakuasi Aman

Evakuasi merupakan langkah penting dalam penanggulangan kebakaran. Ketika terjadi kebakaran, orang-orang harus segera meninggalkan area yang terancam dan menuju titik evakuasi yang telah ditentukan sebelumnya. Penting untuk tetap tenang, tidak berlari, dan menghindari menggunakan lift. Selain itu, orang-orang dengan keterbatasan fisik harus diberikan bantuan ekstra dalam proses evakuasi.



5. Penanggulangan dan Pemadaman Api

Penanggulangan dan pemadaman api harus dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran yang terlatih dan dilengkapi dengan peralatan yang sesuai. Mereka harus memiliki pengetahuan tentang strategi dan taktik pemadaman api yang efektif. Penting bagi masyarakat untuk memberikan akses yang mudah bagi petugas pemadam kebakaran dan tidak menghalangi jalur mereka.


6. Evaluasi dan Pencegahan Masa Depan

Setelah kebakaran berhasil dipadamkan, penting untuk melakukan evaluasi terhadap kejadian tersebut. Analisis menyeluruh harus dilakukan untuk menentukan penyebab kebakaran dan memperbaiki kelemahan yang ada. Selain itu, tindakan pencegahan kebakaran harus ditingkatkan, seperti menjaga kebersihan, memeriksa kabel listrik secara berkala, dan menghindari penggunaan bahan mudah terbakar secara sembarangan.


Penanggulangan kebakaran merupakan tanggung jawab bersama. Setiap orang harus berperan aktif dalam melindungi diri sendiri dan orang lain dari bahaya kebakaran. Dengan pendidikan yang tepat, perencanaan yang baik, reaksi cepat, dan kerjasama antara masyarakat dan petugas pemadam kebakaran, kita dapat mengurangi risiko kebakaran dan menjaga keamanan serta keselamatan kita.

Bahan bakar padat untuk kapal


Bahan bakar padat yang umumnya digunakan untuk kapal adalah batu bara, kokas, dan kayu bakar. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, terdapat upaya untuk mengembangkan bahan bakar padat alternatif yang lebih ramah lingkungan, seperti biomassa, biobriket, dan pellet kayu.

Batu bara merupakan bahan bakar padat yang paling umum digunakan di dunia, karena mudah didapat dan relatif murah. Namun, penggunaannya memiliki dampak negatif pada lingkungan karena emisi gas rumah kaca dan partikel yang dihasilkan.

Kokas, yang merupakan produk sampingan dari proses pengolahan minyak bumi, digunakan sebagai bahan bakar padat alternatif yang lebih bersih daripada batu bara. Namun, kokas juga memiliki dampak negatif pada lingkungan karena menghasilkan gas beracun dan partikel yang lebih halus.

Kayu bakar adalah bahan bakar padat yang umum digunakan pada kapal tradisional dan kapal nelayan kecil. Namun, penggunaan kayu bakar juga memiliki dampak negatif pada lingkungan karena deforestasi dan emisi yang dihasilkan.

Biomassa adalah bahan bakar padat alternatif yang ramah lingkungan, yang dihasilkan dari limbah pertanian, industri, dan perkebunan. Biobriket dan pellet kayu adalah bentuk biomassa yang diolah untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sebagai bahan bakar padat. Kedua bahan bakar padat ini memiliki keuntungan dari sisi emisi gas rumah kaca yang lebih rendah dan dapat digunakan pada mesin kapal yang ada tanpa perlu modifikasi yang signifikan.

Dalam jangka panjang, penggunaan bahan bakar padat alternatif yang lebih ramah lingkungan seperti biomassa, biobriket, dan pellet kayu akan menjadi semakin penting untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Namun, penggunaan bahan bakar padat yang lebih bersih juga harus diimbangi dengan efisiensi penggunaan dan biaya yang dapat diterima untuk memastikan keberlanjutan penggunaannya.

Mengungkap Misteri Lautan Biru

 Mengungkap Misteri Lautan Biru

Pengantar: Selamat datang di dunia perkapalan yang penuh dengan petualangan, keajaiban, dan misteri! Lautan luas menawarkan cerita tak terhitung tentang para pelaut yang berani menjelajahi samudra-samudra di seluruh dunia. Dalam blog ini, kita akan memasuki dunia perkapalan yang menarik dan menjelajahi sejumlah topik menarik yang terkait dengan industri ini. Siap untuk memulai perjalanan kita? Ayo!

  1. Awal Mula Perkapalan: Jejak Sejarah Perjalanan Laut Dalam artikel ini, kita akan melihat bagaimana perkapalan dimulai dan bagaimana manusia mengatasi tantangan lautan untuk berlayar ke tempat-tempat yang jauh. Dari perahu primitif hingga kapal pesiar modern, kita akan mengikuti jejak sejarah perjalanan laut yang menarik.

  2. Jenis-Jenis Kapal yang Menakjubkan: Melintasi Lautan dengan Gaya Di sini, kita akan menjelajahi berbagai jenis kapal yang ada di dunia perkapalan. Mulai dari kapal barang yang raksasa hingga kapal pesiar mewah yang menawarkan fasilitas modern, setiap jenis kapal memiliki keunikan dan peran penting dalam industri perkapalan.

  3. Meretas Lautan: Navigasi dan Teknologi Maritim Mari kita pelajari tentang teknologi yang digunakan dalam navigasi kapal dan pemetaan lautan. Dari kompas dan peta hingga GPS dan teknologi pemetaan modern, peran teknologi dalam menjelajahi lautan semakin penting. Temukan bagaimana para navigator menggunakan alat ini untuk melintasi samudra yang luas.

  4. Jelajahi Hidup di Atas Kapal: Kehidupan Pelaut yang Menantang Dalam artikel ini, kita akan memperoleh wawasan tentang kehidupan di atas kapal. Bagaimana para pelaut beradaptasi dengan kehidupan di laut yang terisolasi? Apa tantangan yang mereka hadapi sehari-hari? Kita akan mempelajari rutinitas harian, tanggung jawab, dan ikatan sosial yang terbentuk di antara para pelaut.

  5. Kecelakaan dan Penemuan Laut yang Terkenal Lautan menyimpan rahasia yang mendalam. Mari kita menjelajahi beberapa kecelakaan kapal terkenal dan penemuan menakjubkan yang telah membantu kita memahami sejarah dan kekayaan lautan. Dari tenggelamnya Titanic hingga penemuan reruntuhan kapal kuno, kita akan menyelami misteri yang menggetarkan.

  6. Perkapalan dan Lingkungan: Menavigasi Menuju Keberlanjutan Dalam artikel ini, kita akan membahas dampak perkapalan terhadap lingkungan dan upaya yang dilakukan untuk menjaga keberlanjutan industri ini. Dari perlindungan terhadap spesies laut yang terancam punah hingga inovasi teknologi untuk mengurangi emisi, mari kita jelajah


pelayaran berbahan bakar hydrogen

Penerapan pelayaran menggunakan hydrogen, atau yang dikenal sebagai pelayaran berbahan bakar hydrogen (Hydrogen-powered shipping), merupakan sebuah konsep yang sedang dieksplorasi dan dikembangkan sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan dalam transportasi laut.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam penerapan pelayaran menggunakan hydrogen:


1. Produksi Hydrogen: Hydrogen dapat diproduksi melalui berbagai metode, termasuk elektrolisis air, pemisahan hidrokarbon, dan proses lainnya. Penting untuk mempertimbangkan sumber daya dan metode produksi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk meminimalkan dampak lingkungan dari produksi hydrogen itu sendiri.

2. Infrastruktur Penyimpanan dan Distribusi: Hydrogen adalah bahan bakar yang memiliki kepadatan energi yang rendah, sehingga memerlukan infrastruktur penyimpanan dan distribusi yang khusus. Kapal yang menggunakan hydrogen sebagai bahan bakar harus dilengkapi dengan tangki penyimpanan hydrogen yang aman dan efisien, serta sistem distribusi yang memungkinkan pengisian hydrogen secara efektif di pelabuhan.

3. Teknologi Fuel Cell: Pada kapal hydrogen-powered, hydrogen biasanya digunakan dalam fuel cell untuk menghasilkan energi listrik yang kemudian digunakan untuk menggerakkan motor dan sistem kapal. Fuel cell mengkonversi hydrogen dan oksigen menjadi air, dengan menghasilkan energi listrik sebagai produk sampingan. Teknologi fuel cell harus dikembangkan dan ditingkatkan agar lebih efisien, handal, dan terjangkau untuk digunakan di kapal-kapal besar.

4. Keamanan: Hydrogen memiliki sifat yang sangat mudah terbakar dan mudah meledak dalam konsentrasi tertentu. Oleh karena itu, keselamatan menjadi aspek yang sangat penting dalam penerapan pelayaran hydrogen. Kapal yang menggunakan hydrogen sebagai bahan bakar harus dilengkapi dengan sistem keamanan yang canggih, termasuk detektor kebocoran hydrogen, sistem ventilasi, dan prosedur keamanan yang ketat.

5. Regulasi dan Standar: Untuk mendorong adopsi pelayaran hydrogen, diperlukan regulasi dan standar yang jelas dan konsisten. Regulasi tersebut harus mencakup aspek-aspek seperti keselamatan, produksi dan penyimpanan hydrogen, infrastruktur, dan pemeliharaan kapal hydrogen-powered.

Meskipun penerapan pelayaran hydrogen masih dalam tahap pengembangan, konsep ini memiliki potensi untuk mengurangi emisi karbon dan dampak lingkungan dari sektor pelayaran. Namun, ada tantangan teknis, ekonomi, dan infrastruktur yang harus diatasi sebelum pelayaran hydrogen dapat diadopsi secara luas sebagai solusi transportasi laut yang berkelanjutan.

Memanfaatkan Potensi Pembangkit Listrik dengan Angin di Kapal Niaga



Pendahuluan:
Pemanasan global dan kekhawatiran terhadap dampak negatif penggunaan bahan bakar fosil telah mendorong penelitian dan pengembangan energi terbarukan. Salah satu sumber energi terbarukan yang sedang berkembang pesat adalah energi angin. Di tengah peningkatan permintaan energi, kapal niaga menjadi salah satu sektor yang memiliki potensi besar untuk memanfaatkan energi angin sebagai pembangkit listrik alternatif. Artikel ini akan membahas potensi pembangkit listrik dengan angin di kapal niaga dan manfaat yang dapat dihasilkannya.

1. Konsep Pembangkit Listrik dengan Angin di Kapal Niaga:
Pembangkit listrik dengan angin di kapal niaga didasarkan pada penggunaan turbin angin yang terpasang di atas kapal. Turbin angin menggunakan energi kinetik angin untuk menghasilkan listrik melalui generator. Dalam hal ini, angin berperan sebagai sumber energi yang tidak hanya membantu dalam gerakan kapal, tetapi juga membangkitkan listrik untuk kebutuhan operasional di atas kapal.

2. Keuntungan dan Manfaat:
a. Energi Terbarukan: Penggunaan pembangkit listrik dengan angin di kapal niaga memungkinkan penggunaan energi terbarukan yang ramah lingkungan. Dalam jangka panjang, hal ini dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

b. Efisiensi Bahan Bakar: Dengan menggunakan energi angin sebagai sumber daya tambahan, kapal niaga dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan meningkatkan efisiensi bahan bakar. Hal ini dapat menghasilkan penghematan biaya operasional yang signifikan.

c. Diversifikasi Energi: Membangun sistem pembangkit listrik dengan angin di kapal niaga memungkinkan diversifikasi sumber energi di atas kapal. Dengan adanya energi angin, kapal dapat mengandalkan sumber energi yang lebih beragam dan dapat diakses di berbagai kondisi cuaca.

d. Perawatan dan Pemeliharaan: Turbin angin modern pada kapal niaga umumnya dirancang untuk membutuhkan sedikit perawatan dan pemeliharaan. Ini berarti bahwa kapal dapat mengandalkan sistem pembangkit listrik dengan angin dengan biaya perawatan yang rendah.

3. Tantangan dan Solusi:
a. Desain Kapal yang Optimal: Perancangan kapal yang efisien dan sesuai dengan penggunaan turbin angin adalah tantangan penting yang harus diatasi. Ini melibatkan studi dan analisis yang cermat tentang kecepatan dan arah angin, serta penempatan turbin yang optimal pada kapal.

b. Integrasi dengan Sistem Energi Kapal: Pembangkit listrik dengan angin harus terintegrasi dengan baik dengan sistem energi kapal yang ada. Dalam hal ini, perlu dikembangkan sistem pengaturan daya yang cerdas untuk mengoptimalkan pengguna

Manusia dan Keindahan

A .Latar Belakang

Berbicara tentang makna dari manusia, maka tidak akan habis pembahasannya sebab pembahasan ini sangatlah kompleks dan belum ada manusia yang dapat menjawab tentang substansi manusia. Berbagai pendapat yang dilontarkan oleh beberapa ilmuwan mengenai manusia, ternyata beelum ada yang mampu menjawa seluruh substansi manusia. Sebagai contoh; teori evolusi darwin dalam buku “On The Origin Of Species” (terbit tahun 1959 di Inggris) mengatakan tentang sebuah teori asal usul species melelui seleksi alam dan bertahannya ras-ras yang beruntung dalam mempertahankan hidup. Teori ini memberikan acuhan bahwa manusia adalah keturunan kera. Kemudian teori darwinisme tersebut diteliti kembali oleh P.P Grasse guna mencari kebenaran teori tersebut. Dan ternyata dalam bukunya yang berjudul “L’homme Accusation” (manusia sebagai tertuduh) tidak terbukti bahwa manusia merupakan keturunan dari kera. Akhirnya hanya Al qur’anlah yang mampu manjawab makna dari manusia secara komprehensif. Sehingga makna manusia menurut al qur’an adalah suatu mahluk yang diciptakan oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya,dan diciptakan dari air yang terpancar dari antara tulang punggung laki-laki dan tulang dada perempuan ,dengan satu tujuan yaitu menyembah (beribadah) allah Dari pengertian diatas jelaslah sudah arti dari manusia, dimana manusia adalah mahluk paling baik dalam hal bentuknya karena tidak ada mahluk dhahir lain di dunia ini yang bentuknya sebaik manusia. Manusia diciptakan dari air yang terpancar dari antara tulang punggung lelaki dan tulang dada perempuan, hal ini jelas karena adanya seorang anak tidak lepas dari hubungan biologis antara laki-laki yang menghasilkan sperma dan perempuan yang menghasilkan ovum. Pertemuan sperma dan ovum inilah yang menyebabkan lahirnya manusia baru. B. Tujuan Adapun tujuan dari pembahasan kali ini yaitu : · Dapat memahami tentang apa arti keindahan. · Mengetahui berbagai jenis bentuk dari keindahan. · Dapat mengetahui hubungan keindahan dengan manusia. · Tidak terjerumus dalam keindahan yang menyesatkan yang membuat kita memujanya, padahal yang harus kita puja adalah Tuhan Yang Maha Esa.




B.Masalah
Dalam penjelasan kali ini kita akan membahas mengenai hal tentang keindahan dan semua kompleksitasnya adalah bagaimana dia mampu untuk memahami dirinya lalu dia mampu untuk memahami orang lain. Bagaimana dia menerapkan ilmu-ilmu kehidupan tentang keindahan yang dimilikinya. Oleh karena itu hal ini sangant menarik sekali untuk dibahas. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas, antara lain: a. Apakah pengertian umum dari keindahan? b. Apa saja jenis – jenis pengertian keindahan? c. Mengapa manusia menciptakan keindahan? d. Apa hubungannya manusia dan keindahan? e. Bagaimana cara mengetahui keindahan? Mungkin dalam benak anda sudah sering mendenganya dalam kehidupan bermasyarakat.Dalam makalah ini kami akan menjelaskan lebih luas dan sesuai dengan pakar-pakar yang berkomperten dalam hal Sosial Budaya.Kami juga menambahkan materi-materi dari internet sehingga menambah intisari makalah kami. Dalam kehidupan bermayarakat sendiri sering terjadi polemik tentang keindahan ini.dimana dalam masyarakat itu sendiri sering berbenturan dengan prinsip-prinsip yang mereka pegang.dimana setiap golongan memiliki cara berfikir berbedan dan prinsip yang kuat.Seperti yang terjadi pada bangsa barat (eropa) dan Bangsa timur (Asia).

C.Pembahasan.
Pengertian Keindahan Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indahl, pemandangari alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman, ta13nan, perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Menurut The Liang Gie dalam bukunya "G,a-ris Besar Estetik" (Filsafat Keindahan) dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata "beautiful", Perancis "beau", Italia dan Spanyol "bello", kata-kata itu ber asal dari- bahasa Latin "bellum". Akar katanya adalah ''bonum" yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi' ''bonellum'' dan terakhir dipendekkan sehingga ditulis "bellum". Selain itu menurut luasnya dibedakan pengertian: 1. Keindahan dalam arti luas. Selanjutnya The Liang Gie menjelaskan.bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan. Misalnya Plato menyebut watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan. . Jadi pengertian yang seluas-Iuasnya meliputi : · keindahan seni · keindahan alam · keindahan moral · keindahan intelektual. 2. Keindahan dalam arti estetik murni. Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetik seorang dalam hubungannya dellgan se:gala sesuatu yang diserapnya. 3. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan. Keindahan dalam arti yang terbatas, me~punyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut bendabenda yang dapat -diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna. keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengarnat. b. Nilai estetik Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang Gie menjelaskan bahwa, pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Dalam ''Dictionary of Sociology and Related Science" diberikan rumusan tentang nilai sebagai berikut : '"The believed Capacity of any object to saticgy a human desire. The Quality of any object which causes it be of interest to an individual or a group" (Kemampuan yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat memuaskan keinginan manusia. Sifat dari suatu benda yang menarik minat seseorang atau suatu kelompok). Hal itu berarti, bahwa nilai adalah semata-mata adalah realita psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada hendaknya itu sendiri. Nilai itu (oleh orang) dianggap terdapat pada suatu benda sampai terbukti letak kebenarannya. Nilai itu ada yang membedakan antara nilai sub yektif dan obyektif,Tetapi penggolongan yang penting ialah: - Nilai ekstrinsik Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya ("instrumental! Contributory value"), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu contohnya :Puisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik - Nilai intrinsik Nilai intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri. Contohnya : pesan puisi yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut nilai intrinsik . B. Pengelompokan-pengelompokan pengerian keindahan dilihat dari beberapa persepsi tentang keindahan berikut ini : 1. Keindahan adalah sesuatu yang rnendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat (Tolstoy); 2. Keindahan adalah keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sarna lain, atau dengan keseluruhan itu sendiri. Atau, beauty is an order of parts in their manual relations and in their relation to the whole (Baumgarten). 3. Yang indah hanyalah yang baik. Jika belum baik ciptaan itu belurn indah. Keindahan harus dapat memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan-ciptaan yang amoral tidak bisa dikatakan indah, karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral (Sulzer). 4. Keindahan dapat terlepas sarna sekali dari kebaikan (Winehelmann). 5. Yang indah adalah yang rnemiliki proporsi yang harmonis. Karena proporsi yang harrnonis itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan. Jadi, yang indah adalah nyata dan yang nyata adalah yang baik (Shaftesbury). . 6. Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang (Hume). 7. Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang, dan itu adalah yang dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak memberikan pengalaman yang menyenangkan (Hemsterhuis). Dengan melihat demikian beragamanya pengertian keindahan, dan kita harus percaya bahwa yang di atas itu hanyalah sebagian kecil, boleh jadi akan rnengeeewakan kita yang menuntut adanya satu pengertian yang tunggal tapi yang memuaskan. Namun demikian, dari berbagai pengertian yang ada, sebenarnya, kita bisa menempatkannya dalam kelompok-kelompok pengertian tersendiri, Pengelompokan-pengelompokan yang bisa kita buat adalah sebagai berikut : 1. Pengelompokan pengertian keindahan berdasar pada titik pijak atau landasannya. Dalam hal ini ada dua pengertian keindahan, yaitu yang bertumpu pada obyek dan subyek, Yang pertama, yaitu keindahan yang obyektif, adalah keindahan yang memang ada pada obyeknya sementara kita sebagaimana mestinya. Sedang yang kedua; yang disebut keindahan subyektif; adalah keindahan yang biasanya ditinjau dari segi subyek yang melihat dan menghayatinya. Di sini keindahan diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menimbulkan rasa senang pada diri si penikmat dan penghayat (subyek) tanpa dicampuri keinginan-keinginan yang bersifat praktis, atau kebutuhan·kebutuhan pribadi si penghayat. 2. Pengelompokan pengertian keindahan dengan berdasar pada cakupannya. Bertitik tolak dari landasan ini kita bisa membedakan antara keindahan sebagai kualitas abstrak dan keindalan sebagai sebuah bcnda tertentu yang memang indah. Perbedaan semacam ini lebih tampak, misalnya dalam penggunaan bahasa Inggris yang mengenalnya istilah beauty untuk keindahan yang pertama, dan istilah The Beautiful untuk pengertian yang kedua, yaitu benda atau hal·hal tertentu yang memang indah. 3. Pengelompokan pengertian keindahan berdasar luas-sempitnya. Dalam pengelompokan ini kita bisa membedakan antara pengertian keindahan dalam arti luas, dalam arti estetik murni, dan dalam arti yang terbatas. Keindahan dalam arti luas, menurut The Liang Gie, mengandung gagasan tentang kebaikan. Untuk ini bisa dilihat misalnya dari pemikiran Plato, yang menyebut adanya watak yang indah dan hukum yang indah: Aristoteles yang melihat keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan Dari apa yang dikemukakan di atas, ada hal bisa kita petik, yaitu: Pertama, keindahan menyangkut persoalan filsafati, sehingga jawaban terhadap apa itu keindahan sudah barang tentu bisa bermacam-macam. Kedua, keindahan sebagai pengertian mempunyai makna yang relatif, yaitu sangat tergantung kepada subyeknya. Pengertian keindahan tidak hanya terbatas pada kenikmatan penglihatan semata-mata, tetapi sekaligus kenikmatan spiritual. Itulah sebabnya Al-Ghazali memasukkan nilai-nilai spiritual, moral dan agama sebagai unsur-unsur keindahan, di samping sudah . barang. tentu unsur-unsur yang lain. C. Alasan Manusia Mencipta Keindahan Keindahan itu pada dasamya adalah alamiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu artinya wajar, tidak herlebihan tidak pula kurang. Kalau pelukis wanita lebih cantik dari keadaan yang sebenarnya, justru tidak indah. Karena akan ada ucapan "lebih cantik dari warna aslinya". Bila ada pemain drama yang berlebihlebihan, misalnya marah dengan meluap-Iuap padahal kesalahan kecil, atau karena kehilangan sesuatu yang tak berharga kemudian menangis meraung-raung, itu berarti tidak alamiah. Maka keindahan berasal dari kata indah berarti bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Benda yang mengandung keindahan ialah segala hasil seni dan alam semesta ciptaan Tuhan. Sangat luas kawasan keindahan bagi manusia. Karena itu kapan, di mana, dan siapa saja dapat menikmati keindahan. D. Hubungan manusia dan keindahan manusia memiliki lima komponen yang secara otomatis dimiliki ketika manusia tesebut dilahirkan. Ke-lima komponen tersebut adalah nafsu, akal, hati, ruh, dan sirri (rahasia ilahi). Dengan modal yang telah diberikan kepada manusia itulah (nafsu, akal dan hati) akhirnya manusia tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu yang disebut dengan keindahan. Dengan akal, manusia memiliki keinginan-keinginan yang menyenangkan (walaupun hanya untuk dirinya sendiri) dalam ruang renungnya, dengn akal pikiran manusia melakukan kontemplasi komprehensif guna mencari niolai-nilai, makna, manfaat, dan tujuan dari suatu penciptaan yang endingnya pada kepuasan, dimana kepuasan ini juga merupakan salah satu indikator dari keindahan. Akal dan budi merupakan kekayaan manusia tidak dirniliki oleh makhluk lain. Oleh akal dan budi manusia memiliki kehendak atau keinginan pada manusia ini tentu saja berbeda dengan "kehendak atau keinginan" pada hewan karena keduanya timbul dari sumber yang berbeda. Kehendak atau keinginan pada manusia bersumber dari akal dan budi, sedangkan kehendak atau keinginan pada hewan bersumber dari naluri. Sesuai dengan sifat kehidupan yang menjasmani dan merohani, maka kehendak atau keinginan manusia itu pun bersifat demikian. Jumlahnya tak terbatas. Tetapi jika dilihat dari tujuannya, satu hal sudah pasti yakni untukmenciptakan kehidupan yang menyenangkan, yang memuaskan hatinya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa "yang mampu menyenangkan atau memuaskan hati setiap manusia itu tidak lain hanyalah sesuatu yang "baik", yang "indah". Maka "keindahan pada hakikatnya merupakan dambaan setiap manusia; karena dengan keindahan tu itu manusia merasa nyaman hidupnya. Melalui suasana . keindahan itu perasaan "(ke) manusia (annya)" tidak terganggu. Dengan adanya keinginan-keinginan tersebut, manusia menggunakan nafsunya untuk mendorong hasrat atau keinginan yang dipikirkan atau direnungkan oleh sang akal tadi agar bisa terrealisasikan. Ditambah lagi dengan anugrah yang diberikan-Nya kepada kita (manusia) yakni berupa hati, dimana dengan hati ini manusia dapat merasakan adanya keindahan, oleh karena itu manusia memiliki sensibilitas esthetis. Selain itu manusia memang secara hakikat membutuhkan keindahan guna kesempurnaan pribadinya. Tanpa estetika manusia tidak akan sempurna, Karena salah satu unsur dari kehidupan adalah estetika. Sedang manusia adalah mahluk hidup, jadi dia sangat memerlukan estetika ini. E. Cara-cara untuk mengetahui suatu keindahan 1.Renungan Renungan berasal dari kata renunag, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya satu sarna lain berbeda, meskipun obyek yang direnungkan sama, lebih pula apabila obyek renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkan itu bergantung kepada obyek dan subyek. . Renungan atau pemikiran yang dibahas dalam makalah ini ialah yang berhubungan dengan keindahan. Setiap hasil seni lahir dari hasil renungan. Tanpa direnungkan hasil seni tidak mencapai keindahan. Renungan atau pemikiran yang berhubungan dengan keindaban atau periciptaan keindahan didasarkan atas tiga macam teoritialah teori pengungkapan, teori metafisika, dan teori psikologis. 2.Keserasian Keserasian berasal dari kata serasi-serasi dari kata dasar rasi artinya cocok , sesuai, atau kena benar. Kata cocok sesuai atau kena mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang. Karena itu, dalam keindahan itu, sebagian besar ahli pikir menjelaskan, bahwa keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualita/pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal; Kualita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symetry), keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast). Selanjutnya dalam hal keindahan itu dikatakan tersusun dari. berbagai keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk dan kata-kata. Tetapi ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengamat. Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah. Karena itu sebagian ahli pikir berpendapat, bahwa keindahan ialah sejumlah kualita pokok tertentu yang terdapat pada suatuhal. 3.Kehalusan Kehalusan berasal dari kata halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus, kesopanan dan atau keadaban. Halus itu berarti suatu sikap manusia dalam pergaulan baik dalam masyarakat kecil maupun dalam masyarakat luas. Sudah tentu sebagai lawannya ialah sikap kasar atau sikap orang-orang yang sedang emosi, bersikap sombong, bersikap kaku sikap orang yang sedang bermusuhan. Oleh karena itu kehalusan dapat menunjukan nilai keindahan seseorang dan sikap kasar bisa mengurangi nilai keindahan dari seseorang.

D. Kesimpulan
Dari uraian-uraian diatas jelaslah sudah pembahasan tentang “manusia dan keindahan” dimana manusia adalah mahluk yang diciptakan dengan sebaik-baiknya bentuk sehingga manusia sendiri bisa dikatakan sebagai sesuatu yang memiliki keindahan. Sedang keindahan adalah segala sesuatu yang dapat memdatangkan rasa senang. Hubungannya dengan manusia adalah hubungan yang sangat erat dan tidak akan dapat dipisahkan dengan apapun. Manusia tanpa keindahan, maka hidupnya tidak akan sempurna sebab salah satu unsur dari kehidupan adalah kdanya keindahan. Keindahan tanpa manusia adalah sesuatu yang mustahil karena yang bisa merasakan adanya keindahan hanyalah manusia.

kapal kayu


kapal adalah mode transportasi yang sudah ada sejak dahulu .Kapal digunakan bukan hanya untuk alat p engangkut manusia saja ,tetapi kapal juga bisa digunaka untuk mengankut logistik atau kebutu han manusia itu sendiri.Demikian juga kapal kayu yang sejak dahulu sampai sekarang diguakan .





A. Penentuan Konstruksi Kapal Kayu

Perencanaan kapal kayu perairan pantai dengan dimensi pokok sebagai berikut:

Panjang (L) : 17 m

Lebar (B) : 4,5 m

Tinggi (H) : 2,5 m

Sarat air (T) : 2,0 m

Cb : 0,6 m

Karena dalam pembuatan kapal kayu bahan utama yang dipergunakan adalah kayu, maka kayu harus diperhatikan dalam penggunaannya. Maka untuk bagian konstruksi yang penting harus dipergunakan kayu dengan mutu minimum kelas kuat III dan kelas awet III. Selain itu kayu yang dipergunakan harus memenuhi persyaratan kayu yang dipergunakan untuk bagian-bagian konstruksi kapal kayu, yaitu:

· Kualitas kayu yang baik

· Kayu tidak celah cacat dan tidak pecah-pecah

· Kayu tidak berlubang pada lingkaran tahun

· Kayu harus tahan terhadap air,cuaca musim, jamur serangga

· Kayu tidak mudah dimakan tiram dan tidak mudah lengkung

Sedangkan bahan pengikat yang dipergunakan untuk pengikat-penguat bagian-bagian konstruksi kapal kayu adalah paku, sekrup, mur-baut dan klem. Sedang bahan yang dipergunakan untuk menjamin kekedapan antara sambungan-sambungan konstruksi (papan-papan kayu) adalah pakal, dempul dan cat. Bahan pakal yang dipergunakan untuk pekerjaan pendupulan antara lain:

- ter ditambah sedikit pasir

- dammar + minyak tanah + minyak cat

Untuk konstruksi yang melengkung maka diperelukan kayu yag melengung, berikut cara untuk melengkungkan kayu :

1. Cara pemanasan (dengan pertolongan api) yaitu balok kayu yang akan dilengkungkan dipanasi dengan api (yang diperoleh dari kompor api atau blander api)
2. Cara penguapan (dengan pertolongan uap air) yaitu balok kayu yang akan dilengkungkan dimasukkan kedalam kotak, kemudian uap air dimasukkan kedalam kotak tersebut. Cara penguapan memerlukan waktu kira-kira 2-4 jam.

Dalam menentukan ukuran balok-balok konstruksi kapal kayu tergantung dari:

1. Angka penunjuk : L(B/3 + H) = 17 (4,5/3 + 2,5)

= 17 x 4 (m2)

= 68 m2

2. Daerah pelayaran :

pelayaran pantai.

Penentuan balok/ukuran balok-balok konstruksi kapal kayu;

1. Lunas

Ukuran lebar x tinggi lunas (lunas luar dan lunas dalam) didapat dari table 1 serta tergantung dari angka penunjuk L(B/3 + H). Karena angka penunjuknya 68 m2 maka kapal hanya memiliki lunas luar dan tidak perlu mempunyai lunas dalam. Sehingga ukuran lunasnya 235 x 365 serta luas penampang 855 cm2

2. Linggi Haluan dan Linggi Buritan

a. Ukuran lebar x tinggi linggi haluan didapat dari tabel 1 yaitu 200 x 300 mm. tinggi linggi haluan diatas garis air muat > 80% dari linggi haluan sehingga menjadi =

300 mm + (80% + 300 mm) = 540 mm

Tinggi linggi buritan ≥ 105% dari tinggi linggi haluan =

300 mm + (105% + 300 mm) = 615 mm

Lebar linggi buritan = lebar linggi haluan = 200 mm.

Panjang linggi haluan yang dibutuhkan sekitar 5 m.

b. Linggi Baling-baling

Jarak antara tabung buritan dengan sisi dalam sponeng > 20 mm. Apabila angka penunjuk : L(B/3 + H) >120, maka jarang antara lubang tabung buritan dengan sisi dalam sponeng > 25 mm.

Lutut linggi sebagai sebagai penguat sambungn antara linggi dengan lunas luar lutut linggi harus berimpitan dengan lunas luar dan linggi haluan sepanjang 3 x tinggi lunas.

c. Ketentuan yang harus dipenuhi untuk sambungan linggi antara lain :

- sambungan linggi haluan harus terletak diatas garis air-garis muat dengan panjang sambungan 5 x tinggi linggi haluan.

- sambungan antara lunas dengan linggi haluan/linggi buritan harus dipasang stop water dititik pertemuan antara sponeng dengan sambungan.

3. Gading dan Wrang

a. Ada 4 macam jenis gading, yang digunakan yaitu jenis gading lengkung tunggal yang mempunyai bentuk dasar U.

b. Ukuran gading

Panjang jarak gading dapat dilihat dari tabel 6a. Tergantung dari angga penunjuk:

L (B/3 + H) = 68 m2, jarak gading diambil sesuai dengan angka penunjuk tersebut jika tidak terdapat yang sesuai maka dapat dicari dengan interpolasi.

Maka jarak gading = a = 380 + ((68-60)/(70-60)) x (405-380) = 380 + 8/10 x 25

= 380 + 20 = 400 mm

Untuk tinggi dan tebal gading adalah

B/3 + H = 4,5/3 + 2,5 = 4 m

Ukuran tebal x tinggi didapat dari tabel 6.

Modulus untuk jarak gading 100 mm = W100 = 90 cm2

Maka modulus untuk jarak gading 400 mm = 90 x 400/100 = 360 cm2

Tebal dicari dengan cara interpolasi :

Tebal gading = 95 + (360-342)/(400-342) x (100-95) = 95 + 18/58 x (5) = 96,55 mm

= 97 mm

Tinggi gading = 147 + (360-342)/(400-342) x (155 - 147) = 149,48 mm

= 150 mm

Tinggi gading = 110 + (360-342)/(400-342) x (116 – 110) = 111,86 mm

= 112 mm

Jadi, tebal gading = 97 mm

Tinggi gading = 150 mm

= 112 mm

c. Hubungan antara gading dengan wrang

Gding lambung kiri dan gading lambung kanan dihubungkan dengan wrang. Tinggi wrang didapat dari tabel 4 (diukur dari sisi atau lunas luar). Tinggi untuk kapal pelayaran dan untuk kapal dengan lunas luar saja,yaitu :

B/3 + H = 4 m

Maka tinggi wrang = 240 + (4-3,8)/(4,2-3,8) x (260-240) = 250 mm dari sisi atas lunas luar.

Tebal wrang = tebal gading = 97 mm

Panjang wrang ≥ 0,4 B’ (B’ = lebar kapal setempat)

d. Banyaknya gading pada panjang kapal 17 m dengan jarak gading 400 mm adalah 43 gading. Jadi banyaknya kebutuhan gading :

· pajang gading terbesar yaitu B + 2xH = 4,5 m + 2 x 2,5 m = 9,5 m

· jika banyak gading 43 gading, maka = 9,5 m x 43 gading

= 408,5 m

· karena Cb = 0,6 maka panjang gading yang dibutuhkan didapatkan

= 0,6 x 408,5 m = 245,1 m. Dengan tebal 97 mm.

4. Galar Balok dan galar kim

a. Terdapat 3 macam galar balok, yaitu:

· galar balok utama

· galar balok samping-galar balok sisi

· galar balok bawah

Pada angka penujuk L(B/3 + H) ≥ 55 maka setiap sisi/lambung harus dipasang galar balok utama, galar balok samping dan galar balok bawah.

Ukuran tebal x tinggi galar balok didapat dari tabel 5.

v Galar balok utama

Tinggi = 295 + (68-60)/(70-60) x (325-295) = 295 + 8/10 (30) = 319 mm

Tebal = 61 + (68-60)/(70-60) x (67-61) = 65,8 mm

= 66 mm

Tinggi = 275 + (68-60)/(70-60) x (305-275) = 299 mm

Tebal = 65 + (68-60)/(70-60) x (72-65) = 70,6 mm à

= 71 mm

v Galar balok samping

Tinggi = 96 + (68-60)/(70-60) x (105-96) = 103,2 mm

= 104 mm

Tebal = 104

v Galar balok bawah

Tinggi = 174 + (68-60)/(70-60) x (185-174) = 182,8 mm

= 183 mm

Tebal = 53 + (68-60)/(70-60) x (59-53) = 57,8 mm

= 58 mm

Jadi tinggi x tebal :

à Galar balok utama : 319 mm x 66 mm ~ 299 mm x 71 mm

à Galar balok samping : 104 mm x 104 mm

à Galar balok bawah : 183 mm x 58 mm

Diluar daerah 0,25 L1 dan 0,75L1 penampang galar balok dapat diperkecil secara berangsur-angsur 75%.

b. Galar kim harus dipasang pada setiap sisi/lambung kapal, dimana galar kim dapat terdiri dari beberapa balok kayu. Ukuran tebal x tinggi didapat dari tabel 5.

Ukuran tebal x tinggi :

Tinggi = 245 + (68-60)/(70-60) x (255-245) = 253 mm

Tebal = 58 mm

Diluar penampang 0,25 L1 dan 0,75 L1 penampang galar kim dapat diperkecil secara berangsur-angsur sampai 75%. Galar kim boleh disambung memanjang dan harus dipasang dari muka sampai belakang kapal. Untuk kapal yang mempunyai palkah ikan, galar kim dapat terputus pada dinding sekat palkah sekat ikan, tetapi galar kim dengan dinding sekat dihubungkan dengan lutut.

c. panjang galar yang dibtuhkan diperkirakan sampai sepanjang kapal yaitu +/- 7 m.

5. Pengikat linggi

a). Galar balok dan galar kim dengan linggi haluan/buritan harus dihubungkan dengan pengikat linggi (pengikat linggi terbuat dari baja atau kayu).

b). pengikat linggi = lutut linggi harus sampai gading yang terletak dibelakang linggi haluan atau gading yang terletak dimuka linggi buritan, tetapi panjang lengan pengikat linggi ≥ 600 mm.

c). Penampang penikat linggi tergantung dari angka penunjuk L(B/3+H). penampang linggi didapat dari tabel 3.

Penampang pengikat linggi = 20 + (68-60)/(70-60) x (24-20) = 20,8 mm

= 21 mm

Penampang lengan lutut linggi dari kayu = penampang gading tunggal :

Tinggi = 112 ~ 150 mm

Tebal = 97 mm

6. Kulit Luar

a. ukuran tebal papan kulit luar didapat dari tabel 6. Kapal yang memiliki angka penunjuk L(B/3+H) > 50 maka kapal mempunyai lajur lunas dan lajur sisi atas yang tebalnya harus lebih besar dari yang lainnya dan lajur alas.

Tebal sisi dan alas = 42 + (68-60)/(70-60) x (45-42) = 44,4 mm

= 45 mm

Papan lajur sisi atas dan lunas :

Lebar = 460 + (68-60)/(70-60) x (490-460) = 484 mm à 480

Tebal = 49 + (68-60)/(70-60) x (52-49) = 51,4 mm à 52 mm

Diluar penampang 0,25 L1 dan 0,75 L1 penampang galar kim dapat diperkecil secara berangsur-angsur sampai tebalnya sama dengan tebal lajur sisi dan lajur alas.

Tebal papan kulit luar didapat dari tabel 6 untuk jarak gading menurut 2-3, apabila jarak gading diperbesar maka tebal papan harus ditambah menurut perbandingan lurus.

7. Balok geladak dan lutut balok geladak

a. jarak balok geladak didapat dari tabel 7. jarak balok geladak disesuaikan dengan jarak gading yaitu 400 mm.

b. ukuran lebar x tinggi balok geladak didapat dari tabel 8, dimana ukuran balok geladak tergantung dari :

· Panjang setiap balok geladak

· Jarak antara balok geladak

Untuk panjang balok geladak minimal setengah lebar kapal,

maka panjang balok geladak = ½ B = ½ 4,5 m = 2,25 m à 2,4 m

jarak balok geladak = 400 mm

lebar kapal = 4,5 m

Beban geladak untuk jarak balok geladak 100 mm = 0,454 t/cm2

Modulus balok kayu W100 = 8,6 cm3

Maka beban galadak untuk lebar kapal 4,5m

= 0,534 + (4,5-4,4)/(4,8-4,4) x (0,55-0,534) =0,538 t/m2

Modulus balo kayu W400 = 8,6 x 4,0 x 0,538/0,454 = 40,7 cm3 à 40 cm 3

Tegangan yang diijinkan untuk balok geladak kapal kayu =

σk = 260kg/cm2

8. Geladak

a. Ukuran tebal papan geladak didapat dari tabel 7, yaitu 53 mm.

lebar papan geladak = 75 mm à untuk kapal-kapal kecil

100 ~ 130 à untuk kapal-kapal besar

Papan geladak terbuat dari papan yang dipotong secara radial dan sepanjang mungkin.

9. Pagar

a. Apabila panjang kapal L>12 m maka tinggi pagar > 500 mm.

Tebal papan pagar = 0,7 x tebal papan kulit pagar.

Tebal pagar juga dapat diambil dari tabel 7, yaitu 40 mm.

b. Penahan-penahan pagar

Pagar harus diperkuat dengan penyokong pagar. Penyokong ini ditempatkan pada setiap gading yang ketiga (setiap gading yang kedua) atau jarak antara penegar-penegar pagar. = 1 ~ 2 x jarak gading. Ukuran penegar didapat dari tabel 3 seperti pada menghitung gading-gading.

Jarak antar penegar pagar = 1 x jarak gading = 1 x 400 mm = 400 mm.

Jika jarak antar penegar = jarak antar gading maka ukuran penegar juga sama dengan ukuran gading, yaitu :

Tebal = 97 mm

Tinggi = max = 150 mm

min = 112 mm

c. Pagar dalam

Tebal pagar dalam = tebal pagar = 40 mm

Lebar pagar dalam tergantung tergantung dari panjang kapal yaitu panjang kapal L>12 m, lebar pagar dalam = 250 mm, dimana lebar setiap lajur 75 – 130 mm.

d. Tudung pagar

Tebal tudung pagar = 1,5 ~ 2 x tebal papan geladak = 1,5 x 53 mm = 80 mm.

Lebar tudung pagar minimal = tinggi gading (satu lajur papan) = 112 mm.

Sambungan antara lajur-lajur papan dalam dan lajur-lajur tudung pagar dengan memakai sambungn tumpul dan dipasang kayu penyambung didalam pagar dalam serta dibawah tudung pagar.

e. Pisang-pisang = tender

Berfungsi sebagai pelindung sisi-lambung kapal dari benturan-benturan. Dimana pisang-pisang dipasang pada garis geladak dan pada lebar kapal ang terbesar. Pada umumnya pisang-pisang berbentuk setengah lingkkaran, dimana diameter pisang-pisang = 2 ~ 2,5 x lebar lajur-lajur papan kulit luar = 2 x 480 mm = 960 mm

10. Sekat Kedap Air

a. Ada 4 macam sekat kedap air, yaitu:

- sekat tubrukan

- sekat palkah

- sekat kamar mesin

- sekat buritan

b. Konstruksi sekat kedap air terdiri dari :

- Papan sekat kedap air, dimana tebal papan sekat didapat dari tabel 9.

- penegar sekat kedap air, dimana ukuran lebar x tinggi penegar sekat didapt dari tabel 9.

Jarak penegar sekat 530 mm

Jarak penegar sekat tubrukan 425 mm

Tebal sekat kedap air = 45 + (68-60)/(70-60) x (55-45) = 53 mm

Panjang penegar yang berlaku adalah ukuran panjang dari sisi bawah sekat sampai geladak ruang ikan disini menggunakan tinggi kapal (H) = 2,5 m

Maka modulus penampang penegar untuk jarak dasar penegar 100 mm

W100 untuk sekat biasa = 69 cm3

Untuk sekat tubrukan = 85,8 cm3

Maka modulus untuk jarak penegar 530 mm adalah

W530 untuk sekat biasa = (69 x 530)/ 100 = 365,7 cm3 à 366 cm3

W530 untuk sekattubrukan = (85,8 x 530)/ 100 = 454,74 cm3 à 455 cm3

Penegar untuk sekat biasa W530 = 366 cm3

Lebar = 90 + (366-324)/(375-324) x (100-90) = 98,23 mm à 98 mm

Tinggi = 140 + (366-324)/(375-324) x (150-140) = 148,23 mm à 148 mm

Penegar untuk sekat tubrukan W530 = 455 cm3

Lebar = 100 + (455-375)/(500-375) x (165-150) = 159,6 mm à160 mm

11. Pondasi Mesin

a. Ukuran pondasi mesin penggerak kapal tergantung dari :

- tenaga motor

- berat dan ukuran mesin

- roda gigi dan bantalan tekan

- angka perputaran dan jumlah silinder

- sifat perputaran motor

- bentuk konstruksi pondasi (sambungan antara pembujur pondasi dengan wrang)

b. Konstruksi pondasi mesin terdiri dari :

- Pemikul bujur kayu yang tunggal

- konstruksi baja atau kombinasi pemikul bujur kayu dengan penegar baja, yang dihubungkan pada wrang dan gading.

Dimana pemikul bujur kayu harus panjang (dapat memikul mesin, roda gigi dan bantalan tekan).

Panjang pondasi mesin = panjang sekat depan sampai sekat bagian buritan kapal (dimana kamar mesin terletak dibelakang).

B. Teknis pelaksanaan kerja :

Pelaksanaan yang dilakukan secara garis besar yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan pembuatan kapal kayu secara teknis dimulai dengan peletakan lunas, yang selanjutnya secara berurutan dilaksanakan pemasangan linggi, balok air, balok susur, balok-balok poros, transom dan balok caping.

2. Dilanjutkan dengan pemasangan gading yang sudah disatukan dengan wrang. Kemudian untuk menguatkan gading dipasang balok deck, senta, lunas dalam, balok girder, dan tang penegak dan dilakukan pengontrolan, kelurusan, dan keserasian gading.

3. Dipasang papan pengapit (papan kulit pertama yang berhunbungan dengan lunas)yang dilanjutkan pemasangan papan kulit berikutnya. Pemasangan papan kulit pada sisi gading kanan harus bersamaan dan seimbang dengan sisi gading sebelah kiri sampai pekerjaan selesai. Bila pemasangan papan kulit tidak seimbang dan bersamaan, maka akan berpengaruh terhadap bentuk dan kestabilan dari kapal tersebut. Pemasangan papan deck bisa dilaksanakan bersamaan dengan papan kulit, kecuali pada bagian-bagian yang menjadi bukaan geladak utama.

Perbedaan prinsip yang nyata pada pelaksanaan pembuatan kapal kayu secara tradisional dengan secara teknik terletak pada konstruksi pemasangan geladak dan pada pemasangan papan kulit, dimana secara tradisi papan kulit dipasang terlebih dahulu sebelum pemasangan gading dan konstruksi pemasangan gading tidak diperkuat dengan wrang yang langsung di atas lunas, sehingga bentuk kapal dilaksanakan sama dengan bentuk papan kulit.

Sedangkan cara teknis pemasangan papan kulit mengikuti bentuk dan kedudukan gading. Selain hal tersebut pada umumnya pembuatan secara tradisi tanpa menggunakan pedoman gambar dan bestek, sehingga setelah kapal selesai tidak sesuai dengan rencana yang diharapkan.

C. Tinjauan Ekonomi Kapal Kayu

Saat ini kapal kayu sudah mulai ditinggalkan karena terjadi perkembangan tegnologi yang sangat pesat. Saat ini sudah mulai dikembangkan kapal-kapal yang terbuat dari fiberglass dan ferosement. Hal ini dikarenakan dari segi teknik bahan ini lebih sederhana dibandingkan dengan bahan dari kayu. Serta dalam ketersediaan bahan untuk saat ini bahan dari fiberglass dan ferosement lebih mudah didapatkan.

Kapal kayu sebenarnya di Indonesia saat ini masih dilestarikan hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya nelayan Indonesia yang masih menggunakan kapal kayu untuk kegiatan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena dilihat dari segi ekonomi kapal kayu masih lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Kapal kayu lebih ekonomis disebabkan karena teknologi yang digunakan masih sederhana atau bias dibilang dengan cara tradisional sedangkan kapal dengan fiberglass, ferrosement ataupun baja menggunakan tegnologi yang sudah maju.

Namun dalam perkembangannya kapal kayu mulai ditinggalkan karena keekonomisannya mulai berkurang hal ini disebabkan ketersediaan bahan bakunya sudah mulai susah untuk dicari. Karena pada saat ini sudah diatur tentang kerusakan lingkungan. Maka untuk penebangan hutan juga mulai dibatasi dan diatur secara ketat supaya tidak merusak lingkungan. Maka hal ini berakibat pada terbatasnya bahan baku kayu yang digunakan untuk membangun kapal. Karena keterbatasan bahan ini pula menyebabkan harga kayu juga semakin naik.

Yang membedakan kapal kayu dengan kapal yang lain yang sangat terasa yaitu dari segi ekonomi. Berikut terdapat beberapa alasan untuk menggunakan bahan baku kayu dibandingkan dengan bahan yang lain, yaitu:

1. berat jenis yang lebih ringan disbanding dengan baja dan ferrosement.

- kayu = 0.3 s/d 0.9 kg/dm3

- baja = 7.8 kg/dm3

- ferrosement = +/- diatas 3 kg/dm3

2. bukan penghantar panas dan listrik yang baik
3. untuk daerah tropis keberadaannya masih relative lebih mudah didapatkan dan harganya masih lebih murah disbanding baja, fiberglass atau ferrosement.
4. tersedia macam/jenis kayu dengan kualitas yang bervariasi